Ini Cara Buat Kita Tak Bisa Menang Tanggapi Soal Indonesia Dipaksa Mundur dari All England PBSI

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) angkat bicara terkait masalah tim Indonesia yang dipaksa mundur dari ajang All England 2021. Dipaksanya tim Indonesia untuk mundur dinilai sebagai satu satunya cara untuk mencegah Indonesia di All England 2021. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna dalam konferesi pers yang dikutip dari tayangan Live Breaking News di kanal YouTube Kompas TV Kamis (18/3/2021).

"Jadi kalau saya katakan dengan persiapan kami sekarang, memang salah satu jalan untuk mencegah Indonesia menjadi juara adalah dengan tidak bisa bertanding." "Karena kalau bertanding kita adalah pemain yang sangat berbahaya. Dan kita adalah salah satu kandidat juara yang paling kuat," kata Agung dalam konferensi pers. Menurut Agung pihaknya pun telah mempersiapkan tim dengan matang, sehingga tidak ada alasan untuk orang melakukan hal seperti ini.

"Apa yang kami lakukan sudah maksimal untuk mempersiapkan tim yang berangkat. Sehingga tidak ada alasan orang melakukan hal hal yang seperti ini kepada kita. Karena memang satu satunya yang tidak bisa membuat kita menang adalah diperlakukan seperti ini," tegasnya. Agung menyampaikan kekecewaan besar dengan terjadinya masalah ini. Karena semua sudah dipersiapkan dengan matang.

Seluruh delegasi tim Indonesia juga telah divaksin seluruhnya, tapi tiba tiba tidak bisa berlaga. Namun ia juga akan terus berjuang untuk mencari keadilan bagi tim Indonesia. "Kami menyampaikan kekecewaan yang besar, tetapi pada saat yang sama kami juga paham. Kita akan tetap berjuang, siapa tahu masih ada ruang terbuka bagi kita untuk terus melanjutkan pertandingan."

"Tetapi kalau tidak kita tidak perlu berkecil hati, kita adalah juara yang tertunda," ucap Agung. Hingga saat ini PBSI masih terus melakukan komunikasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri dan juga Kemenpora. Agung pun mengungkapkan, pihaknya juga ingin mendapatkan informasi yang transparan dari National Health Service (NHS) Inggris.

"Kami ingin mendapatkan informasi agar transparan siapa yang kemudian melakukan kontak secara intensif dengan 24 orang delegasi Indonesia yang berangkat ke Inggris. Karena kan sangat terbatas, masuk pesawat kemudian turun dan kita sudah divaksin," ungkapnya. Lebih lanjut Agung menyatakan sebenarnya ada prosedur yang bisa dilakukan yaitu dengan PCR tes. "Satu hal lagi, sebenarnya ada prosedur yang bisa dilakukan yaitu diuji saja dengan dilakukan PCR atau swab tes di situ. Bisa dilihat di situ apakah dia kena atau enggak, darisitu akan ketahuan."

"Kita masih menunggu penjelasan dari NHS, ke depan tidak ada masalah, persiapan kita jelas dan tegas disini," ujar Agung. PBSI akan terus melakukan upaya upaya yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini. Agung menuturkan, pihaknya juga tidak akan pernah berhenti untuk memperjuangkan kehormatan Indonesia di forum internasional.

"Kita sudah melakukan upaya upaya sampai dengan saat ini. Kita tidak akan pernah berhenti untuk memperjuangkan kehormatan kita di forum Internasional tapi ya kita tunggu saja hasilnya," tuturnya. Ia pun meminta semua pihak untuk tidak kecewa terlalu dalam dan menjadikan masalah ini sebagai pemberi semangat. "Ini merupakan cambuk bagi kita dan ini merupakan pengingat kita dan cambuk bagi kita. Sekaligus gambaran bahwa kita adalah tim yang sangat diperhitungkan di kancah internasional."

"Ini menjadi pelecut dan pemberi semangat kita, tidak perlu kecewa terlalu dalam. Kita patuhi saja, karena kita di sana kita ikuti prosedur," pungkasnya. Diwartakan sebelumnya, kabar mengejutkan datang dari kontingen Indonesia yang berlaga di ajang bergengsi All England 2021, Kamis (18/3/2021). Seluruh perwakilan Indonesia dikeluarkan dari ajang All England 2021, kabar tersebut diunggah lewat instagram resmi PBSI, @badminton.ina.

Ajang All England 2021 telah bergulir di Birmingham Arena mulai Rabu (17/3/2021) waktu setempat. Ada enam wakil Indonesia yang bertanding di hari pertama, yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Jonatan Christie, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Marcus, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Anthony Sinisuka Ginting, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Namun dari keenam wakil yang dikirimkan Indonesia ke ajang All England 2021, Fajar/Rian, Praveen/Melati, dan Ginting gagal mentas karena dinyatakan kalah WO.

Ketiga wakil Indonesia itu sudah melancarkan protes lewat Instagram kepada BWF selaku federasi bulutangkis dunia. PBSI pun memberikan penjelasan terkait kronologi pemaksaan mundurnya tim Indonesia di ajang All England 2021. Ternyata yang menjadi penyebab utama tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 adalah karena kasus positif Covid 19.

"Seluruh Tim Indonesia terpaksa harus mundur dari turnamen Yonex All England 2021 dan tidak dapat melanjutkan pertandingan. Hal ini dikarenakan, saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu, terdapat penumpang yang terkena Covid 19. Namun, kami pun tidak diberi tahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif tersebut." "Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif Covid 19, maka diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari. Sehingga, tim Indonesia terpaksa mundur dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu," tulis keterangan PBSI. Terkait adanya masalah tersebut BFW dan pihak panitia All England mengaku tak bisa melakukan apa apa.

Karena ini adalah regulasi dari pemerintah Inggris. Masalah ini diakui menjadi kejadian yang luar biasa menyakitkan bagi seluruh tim Indonesia. Namun yang bisa dipastikan, seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam keadaan sehat dan baik baik saja.

Berita terkait .

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *